BODY DOT THERMOMETER

Abstrak LATAR BELAKANG: Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengukuran oral suhu tubuh adalah pilihan yang dapat diandalkan pada pasien diintubasi lisan. Dalam situasi seperti isolasi pelindung, di mana termometer elektronik khusus yang tidak tersedia, yang sekali pakai kimia dot termometer alternatif yang dapat diterima? TUJUAN: Untuk menentukan akurasi sekali pakai termometer kimia dot pada pasien dewasa secara lisan diintubasi. METODE: Subjek termasuk sampel kenyamanan dari 85 pasien dewasa dirawat 1 dari 2 unit perawatan intensif ( trauma bedah dan neuroscience) . Untuk setiap pasien, suhu oral diukur secara bersamaan ( dalam waktu 5 menit) dengan termometer dot kimia dan termometer elektronik. Urutan pengukuran suhu yang berganti-ganti dengan setiap pasien berikutnya. Kedua termometer ditempatkan di saku sublingual sama posterior berlawanan sisi dari tabung endotrakeal. HASIL: Pengukuran yang diperoleh dengan termometer elektronik dan kimia sekali pakai dot berkorelasi kuat ( r = 0, 937) . Dengan kimia dot termometer, suhu tubuh yang berlebihan pada 11, 8% dari pengukuran dan diremehkan dalam 10, 8% dari pengukuran sebesar 0, 4 derajat C atau lebih. Perbedaan antara suhu lisan diukur dengan termometer 2 yang berbeda yang tidak terkait dengan usia pasien, jenis kelamin, atau lokasi saku sublingual atau urutan penggunaan termometer. KESIMPULAN: Termometer kimia dot berguna dan dapat diandalkan untuk mengukur suhu tubuh pasien secara lisan diintubasi. Ketika pengukuran suhu tubuh memiliki konsekuensi penting bagi keputusan tentang pengobatan, dokter harus menggunakan termometer elektronik untuk mengkonfirmasi pengukuran yang dilakukan dengan termometer dot kimia.